Foto oleh Nikola Jovanovic
Keseluruhan cobaan berat dari Covid-19 dan implikasinya dapat ditelusuri ke akar penyebabnya; eksploitasi alam. Kita tidak bisa lagi melakukan bisnis seperti biasa, yaitu memproduksi dan mengkonsumsi barang tanpa memikirkan konsekuensi yang ditimbulkannya terhadap manusia dan planet ini. Bahkan ketika segala sesuatunya menjadi lebih baik, kita tidak dapat ‘kembali ke normal ‘karena jelas, sekarang lebih dari sebelumnya, bahwa kita membutuhkan masyarakat yang menghargai manusia daripada keuntungan, serta sistem politik yang bebas dari pengaruh agenda perusahaan. Salah satu cara untuk menciptakan ‘normal baru’ yang menjunjung nilai-nilai keberlanjutan adalah dengan mempraktikkan praktik bisnis yang etis, sehingga dapat menghasilkan #EthicalGoods.
Praktik bisnis yang etis adalah praktik yang memprioritaskan keberlanjutan di atas aspek lainnya. Aksi ini sangat memikirkan manusia dan planet, bukan hanya keuntungan yang diperoleh dari bisnis. Ada berberapa indikator dari aktivitas etis, dimana praktik bisnis yang etis juga termasuk, sebagai berikut.
1.Bisnis berkontribusi pada komunitas lokal.
2. Produk menggunakan bahan yang ramah lingkungan jika memungkinkan.
3. Bisnis menunjukkan pertimbangan yang tinggi untuk masalah sosial dan politik apa pun.
4. Bisnis menghormati dan berupaya melestarikan flora dan fauna.
5. Bisnis tersebut tidak mempromosikan aktivitas dengan menampilkan hewan liar.
6. Bisnis merayakan bukan mengeksploitasi alam lokal.
7. Bisnis tersebut memperlakukan stafnya dan masyarakat lokal dengan bermartabat dan hormat.
Sumber: littlelostravel.com.
Mengapa kami memulai kampanye #EthicalGoods ?
Terdapat dua alasan mengapa kami memutuskan untuk memulai kampanye #EthicalGoods. Yang pertama adalah untuk meningkatkan kesadaran. Pemuda yang bercita-cita untuk memulai usahanya sendiri harus mengetahui konsep keberlanjutan agar usahanya tidak eksploitatif terhadap manusia dan alam, demi keuntungan yang diperoleh.
Alasan kedua adalah untuk menginspirasi; banyak yang mungkin mempertanyakan kelayakan menciptakan bisnis yang berkelanjutan. Nah, ternyata ada banyak bisnis di luar sana yang sudah membuka jalan menuju praktik yang lebih bertanggung jawab dan ramah keberlanjutan. Melalui kampanye ini, kami ingin menyoroti para pembuat perubahan di Indonesia. Faktanya, kami sekarang melihat tren yang berkembang dari usaha kecil yang berpusat pada keberlanjutan di Indonesia. Sebagian besar bisnis ini diprakarsai oleh kaum muda yang ingin melihat Indonesia maju dengan konsep keberlanjutan sebagai penguatnya. Beberapa diantaranya adalah Sukkha Citta (fashion etis), Spedagi (sepeda bambu), dan Yagi Natural (perawatan kulit alami). Hal ini menunjukkan bahwa model bisnis berkelanjutan sangat mungkin untuk diterapkan.
Kami berharap kampanye #EthicalGoods kami tumbuh menjadi platform untuk belajar sekaligus menginspirasi generasi muda di Indonesia dalam menciptakan perubahan yang berdampak bagi negara. Kami ingin memastikan bahwa apa yang kami lakukan mampu memberikan pengaruh yang baik, tidak hanya bagi perekonomian negara, tetapi juga bagi kesejahteraan masyarakat, serta alam tempat kami tinggal dan berbisnis.