Refleksi Pembelajaran Peserta INKURI Bali, Osila
Membangun usaha lestari bukan hanya tentang hasil yang didapatkan. Selama membangun, kita selalu berproses dan belajar hal baru dari lingkungan sekitar kita. Semakin kita belajar, semakin besar pula motivasi yang menguatkan kita dalam mencapai tujuan. Malah, proses pembelajaran juga membantu menyempurnakan konsep yang kita bentuk sebelumnya.
Begitulah yang terjadi pada salah satu peserta pelatihan Inkubasi Usaha Lestari (INKURI), Osila atau yang kerap kami panggil dengan nama bli Osila. Beliau menceritakan bagaimana interaksi sesama peserta menjadi media pembelajaran yang baik. Bahkan, beliau mendapatkan wawasan akan inklusivitas selama berproses.
Mendengar pengalaman berkesan tersebut, kami tertarik menanyakan beliau dengan lebih detail tentang bagaimana perjalanan pola pikir beliau setelah menemukan seseorang yang menginspirasinya.
Halo, bli Osila! Boleh ceritakan sedikit tentang bli?
Saya Osila, seorang Kepala Sekolah Pariwisata Yapparindo di daerah Klungkung. Sebagaimana halnya sekolah pariwisata, kami mengajarkan berbagai hal yang dapat anak muda terapkan saat bekerja di dunia pariwisata. Mulai dari tata boga hingga tata kecantikan, kami harap keterampilan ini bisa menjadi bekal bagi mereka.
Apa yang mendorong untuk mulai berproses?
Saya menyadari bahwa keterampilan sebagai pekerja saja tidak cukup. Anak muda perlu menumbuhkan keterampilan sebagai seorang wirausaha untuk menaikkan taraf ekonomi mereka dan orang-orang di sekitarnya.
Melihat hal itu, saya ingin belajar tentang bisnis dan membagikan pengetahuan yang saya dapatkan pada anak murid saya. Saya juga memperluas relasi yang dapat mengajarkan keterampilan baru bagi mereka. Dalam perjalanan saya, saya bergabung dalam program INKURI.
Saat masuk program ini, saya terpukau dengan peserta program yang lebih muda namun memiliki semangat yang tinggi. Mereka juga memunculkan ide luar biasa yang tidak terbayangkan oleh saya. Pemandangan ini tentunya menjadi dorongan bagi saya untuk tetap maju dalam hidup.
Bagaimana transformasi dalam diri bli selama berproses?
Bagi saya, kelompok bisnis yang terbentuk dalam program ini adalah tempat belajar tersendiri. Teman kelompok saya, bli Gede Santika adalah tempat belajar yang baik dengan semangat tinggi. Mengenal beliau adalah sebuah kesempatan berharga.
Bli Gede Santika adalah seorang tunanetra yang berhasil merantau dan menempuh pendidikan di Malang dengan kemampuannya sendiri. Selama di Malang, beliau juga aktif dalam komunitas tunanetra. Bahkan kini, bli Gede menjadi seorang motivator. Di luar menjadi motivator, mengobrol santai dengan beliau juga membuka pikiran saya.
Saya pun tersadar, kita yang kelima indranya berfungsi saja, sangat acuh terhadap dunia. Padahal, penyandang disabilitas memiliki kepekaan yang lebih tinggi dan tidak mudah menyerah dengan keadaannya. Setelah melihat ini, saya merasa saya harus belajar lebih peka dan berempati. Pada tahun yang baru ini saya jadi ingin tetap bertahan, jadi ayah yang baik, juga pendidik baik.
Hal lainnya yang saya pelajari dari bli Gede Santika adalah bisnis bukan hanya tempat mencari uang. Bisnis juga perlu berdampak bagi lingkungan sekitar. Jadi, bagi saya, bisnis yang baik adalah bisnis yang melibatkan semua pihak dan lestari.
Apa ada ide untuk menumbuhkan perubahan positif di lingkungan dan masyarakat?
Edukasi adalah salah satu bidang yang ingin saya tekuni dalam membawa perubahan di daerah saya. Saya ingin mengedukasi teman-teman di desa untuk memperhatikan keberlangsungan alamnya, misalnya dengan bijak dalam mengonsumsi air dan makanan.
Dalam mewujudkan ide ini, tentunya kita membutuhkan kolaborasi, pendampingan, dan sebuah wadah. Maka dari itu, tim kami ingin membangun creative hub bagi para warga desa. Tempat yang dimiliki bersama untuk saling berempati dan berkolaborasi.
Berkat bli Gede, kami juga ingin membuat creative hub yang inklusif baik dari segi fasilitas maupun program. Contoh programnya adalah fasilitas untuk para tunanetra yang belum memiliki mobilitas untuk memiliki usaha pijat bersama. Saya juga melibatkan Mbok Juni, jurnalis BaleBengong.id dalam menyempurnakan ide ini.
Apa saja harapan bli untuk semua?
Bagi rekan tim dan peserta INKURI lainnya, saya harap kita bisa tetap kompak dan berkolaborasi. Apalagi kita memiliki alasan yang bagus untuk berkolaborasi, yaitu memiliki keberagaman baik dari segi umur, ide, maupun domisili.
Saya juga berharap usaha lestari yang sudah ada tidak berubah menjadi bisnis untuk kepentingan sendiri. Tetaplah membenahi diri, membenahi ide, dan membenahi lingkungan. Terakhir, jangan lupa juga mempertahankan kelestarian serta vibrasi positif untuk dibagikan ke lingkungan dan manusia.
Ditulis oleh: Mening Lestari, Community Relations INKURI