Apakah Indonesia Memiliki Brand Fashion Berkelanjutan?

Photo from www.ecotextile.com

Pada blog post Ethical Good series sebelumnya, kita telah membahas mengenai ethical skincare, sekarang mari bersama-sama mengeksplorasi tentang keberlanjutan aka sustainability di dunia fashion dan mencari tahu apakah Indonesia memiliki brand-brand fashion yang menjalankan prinsip ini.

Sustainable fashion dapat didefinisikan sebagai praktek-praktek fashion yang menempatkan kepedulian terhadap lingkungan dan kesejahteraan sosial sebagai pilar-pilar penting. Dengan ini, bisnis fashion dapat memastikan bahwa mereka berkontribusi pada pembangunan yang berkelanjutan.

Era Slow Fashion

Kamu mungkin sudah mulai sering mendengar istilah “slow fashion” beberapa tahun terakhir ini. Istilah ini diciptakan oleh Kate Fletcher, seorang profesor Keberlanjutan, Desain dan Mode, sebagai tanggapan terhadap sistem fast fashion yang eksploitatif.

“Fast fashion mereplikasi trend, melakukan produksi skala massal dan cepat, serta menggunakan bahan berkualitas rendah untuk menghadirkan produk-produk fashion yang murah.”

– Audrey Stanton, The Good Trade

Slow fashion menempatkan orang-orang (pembuat produk) dan planet (bahan yang digunakan dan cara pembuatannya) sebagai prioritas. Slow fashion mengikuti ritme proses produksi yang selaras dengan kapasitas dari pembuat produk, sehingga memastikan tidak adanya eksploitasi manusia dalam proses produksi. 

Selain itu, slow fashion juga memperhatikan desain yang minim limbah. Hal ini dilakukan untuk mengurangi polusi dari industri fashion yang sangat merusak bumi, seperti limbah bahan pewarna kimia yang mencemari sungai, atau limbah sisa tekstil berujung di tempat pembuangan sampah.
Brand-brand yang menjalankan prinsip slow fashion sejatinya menciptakan produk yang tahan lama dan memiliki multi fungsi. Mereka juga berhati-hati dengan bahan yang mereka gunakan agar nantinya produk ini tidak mencemari lingkungan ketika sudah habis masa pakainya. Nah, kira-kira adakah brand-brand lokal yang menjalankan prinsip slow fashion? Jawabannya, ada! Sekarang ini semakin banyak startup fashion Indonesia yang berkarya dengan prinsip people, profit & planet.

Brand Fashion Berkelanjutan Lokal

Sukkha Citta

Didirikan oleh Denica Flesch, Sukkha Citta lahir dari kepeduliannya terhadap kesenjangan ekonomi antara wilayah perkotaan dan pedesaan di Indonesia. Dia juga menemukan bahwa hanya 2% dari semua wanita yang membuat pakaian kita memiliki penghasilan yang hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan paling dasar mereka.

Kekhawatirannya semakin besar saat mengetahui bahwa fashion dianggap sebagai salah satu industri yang menghasilkan polusi paling tinggi. Denica mendirikan Sukkha Citta untuk membuktikan bahwa fashion yang berkelanjutan itu dapat dilakukan. Sekarang, Sukkha Citta bekerja dengan lebih dari 350 pengrajin dan petani lokal, yang kini memiliki peningkatan penghasilan rata-rata sebesar 40%.

Cinta Bumi Artisan

Cinta Bumi Artisan didirikan pada tahun 2015 ketika Novieta Tourisia, pendirinya, menemukan bahwa budaya dan tradisi pembuatan kain kulit kayu tradisional yang telah berlangsung selama ratusan tahun terancam punah. Saat ini dunia modern lebih memprioritaskan produk yang dapat dibuat dengan masal dan lebih instan. Hal ini menyebabkan permintaan terhadap kain-kain yang diproduksi secara tradisional semakin menurun.

Karena inilah Cinta Bumi Artisan didirikan; dan mulai menggandeng 29 seniman serta penenun di Indonesia untuk menghasilkan produk-produk fashion ramah lingkungan yang mengangkat tradisi lokal. Dalam proses produksinya, Pengrajin Cinta Bumi menggunakan bahan kulit kayu dari Lembah Bada Poso di Sulawesi Tengah. Mereka hanya menggunakan kain serat alami, benang, pewarna tumbuhan, dan bahan daur ulang yang dapat digunakan kembali dalam kreasinya.

Pijakbumi

Perjalanan Pijakbumi dimulai ketika pendirinya, Rowland Asfales melihat dengan mata kepalanya sendiri kondisi kehidupan para pembuat sepatu yang sangat buruk di Jawa Barat. Dari pengalamannya ini, dia mendapat ide untuk bermitra dengan pengrajin lokal ini untuk membuat produk sepatu berkualitas yang mengedepankan nilai-nilai keberlanjutan.

Pijakbumi menjadi brand sepatu pertama di Indonesia yang memberdayakan pengrajin, serta mengedepankan kelestarian sumber daya alam. Material yang digunakan untuk produk Pijakbumi sebisa mungkin merupakan produk yang natural, seperti katun dan karet alami. 

Beberapa merek fesyen tersebut merupakan sebagian dari sekian banyak merek fesyen lokal berkelanjutan yang kini tumbuh subur di Indonesia. Ini menunjukkan bahwa kita memang dapat menciptakan bisnis yang menyeimbangkan keuntungan dengan manusia dan planet ini. Kami yakin akan semakin banyak ethicalpreneur yang muncul di negara kita tercinta.

Share this post